ADSENSE
Tuesday, 13 January 2015
Tarif Layanan Data Naik!
Kompetisi operator kini tidak hanya berbasis pada tarif percakapan dan SMS, namun sudah merambah pada layanan data atau mobile Internet.
Tak heran, aturan disektor layanan data mulai menjadi perhatian seiring dengan kian tingginya penetrasi inteernet di Indonesia.
Sperti di ketahui, pengguna internet di Indonesia terus mengalami peninggkatan signifikan. Tercatat pula bahwa layanan data operator memberikan kontribusi cukup besar terhadap lonjakan terhadap pengguna internet.
Ini yang membuat operator seluler kian fokus menggarap sektor layanan data. Bahkan sudah diramalkan para pengamat jika komposisi pelanggan 3G dan LTE akan terus melonjak drastis.
Masyarakat yang notabene konsumen pengguna layanan internet sudah tak sabar menanti tarif internet yang rasional, kualitas lebih baik serta penetrasinya yang lebih merata.
Apalagi potensi layanan data pun kian terlihat jika melihat kontribusi reveneu yang meningkat seiring popularitas Smartphone. Tingginya akses internet melalui ponsel Mobile di Indonesia disinyalir berkat murahnya harga jual handset yang mengakomodasi layanan data.
LEGIMAN MISDIYONO
Namun, belakangan seiring mulai komersionalnya LTE, operator justru menjajaki untuk mulai menaikan tarif layanan data. Alasannya, jika tarif data murah maka kualitas sulit meningkat. Gayung bersambut pemerintah pun menyambut dengan tangan terbuka wacana kenaikan tarif data.
Menkominfo, Rudiantoro mempersilakan adanya mekanisme pasar persaingan tarif. Ia pun menambahkan jika mementrian kominfo tidak akan mengeluarkan kebijakan floor price menentukan harga minimum. Pemerintah bahkan menghimbau pelanggan supaya tdak meminta harga murah tapi disisi lain menginginkan kualitas paling tinggi. Sementara operator diminta tidak menjual di bawah harga produksi.
Sebagian operator sendiri ternyata mengklaim sudah mendongkrak tarif datanya. Indosat misalnya, telah menaikan tarif datanya sejak kuartal kedua atau ketiga tahun ini. Indosat berkilah jika kenaikan tarif karena layanan data merupakan value added service. Terungkap pula jika layanan data masih belum menulurkan margin ideal dan bahkan sebagian operator mengaku mengalami kerugian sekita 10-15 %.Ironisnya, seiring berhembusnya wacana kenaikan tarif data, ternyata layanan seperti paket berlangganan iternet mobile masih kerap dikeluhkan. Meski memang bisa dibilang 'murah' namun kerap tak diiringi dengan kualotas memadai dan layanan transparan. Alhasil, tak sedikit pengguna ponsel yang kerap mengeluh harganya tak sesuai dengan kualitas lantaran akses internet yang disuguhkan operator kerap tersendat dan bermasalah.
Label:
reparasi gadget
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tuesday, 13 January 2015
Tarif Layanan Data Naik!
Kompetisi operator kini tidak hanya berbasis pada tarif percakapan dan SMS, namun sudah merambah pada layanan data atau mobile Internet.
Tak heran, aturan disektor layanan data mulai menjadi perhatian seiring dengan kian tingginya penetrasi inteernet di Indonesia.
Sperti di ketahui, pengguna internet di Indonesia terus mengalami peninggkatan signifikan. Tercatat pula bahwa layanan data operator memberikan kontribusi cukup besar terhadap lonjakan terhadap pengguna internet.
Ini yang membuat operator seluler kian fokus menggarap sektor layanan data. Bahkan sudah diramalkan para pengamat jika komposisi pelanggan 3G dan LTE akan terus melonjak drastis.
Masyarakat yang notabene konsumen pengguna layanan internet sudah tak sabar menanti tarif internet yang rasional, kualitas lebih baik serta penetrasinya yang lebih merata.
Apalagi potensi layanan data pun kian terlihat jika melihat kontribusi reveneu yang meningkat seiring popularitas Smartphone. Tingginya akses internet melalui ponsel Mobile di Indonesia disinyalir berkat murahnya harga jual handset yang mengakomodasi layanan data.
LEGIMAN MISDIYONO
Namun, belakangan seiring mulai komersionalnya LTE, operator justru menjajaki untuk mulai menaikan tarif layanan data. Alasannya, jika tarif data murah maka kualitas sulit meningkat. Gayung bersambut pemerintah pun menyambut dengan tangan terbuka wacana kenaikan tarif data.
Menkominfo, Rudiantoro mempersilakan adanya mekanisme pasar persaingan tarif. Ia pun menambahkan jika mementrian kominfo tidak akan mengeluarkan kebijakan floor price menentukan harga minimum. Pemerintah bahkan menghimbau pelanggan supaya tdak meminta harga murah tapi disisi lain menginginkan kualitas paling tinggi. Sementara operator diminta tidak menjual di bawah harga produksi.
Sebagian operator sendiri ternyata mengklaim sudah mendongkrak tarif datanya. Indosat misalnya, telah menaikan tarif datanya sejak kuartal kedua atau ketiga tahun ini. Indosat berkilah jika kenaikan tarif karena layanan data merupakan value added service. Terungkap pula jika layanan data masih belum menulurkan margin ideal dan bahkan sebagian operator mengaku mengalami kerugian sekita 10-15 %.Ironisnya, seiring berhembusnya wacana kenaikan tarif data, ternyata layanan seperti paket berlangganan iternet mobile masih kerap dikeluhkan. Meski memang bisa dibilang 'murah' namun kerap tak diiringi dengan kualotas memadai dan layanan transparan. Alhasil, tak sedikit pengguna ponsel yang kerap mengeluh harganya tak sesuai dengan kualitas lantaran akses internet yang disuguhkan operator kerap tersendat dan bermasalah.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment