ADSENSE

Friday, 22 January 2016

Patiofisiologi Tumor Tulang

     Kelainan congential, genetic, gender / jenis kelamin, usia, rangsangan fisik berulang, hormon, infeksi, gaya hidup, karsiogenik (bahan kimia, virus, radiasi) dapat menimbulkan tumbuh atau berkembangnya sel tumor. Sel tumor dapt bersifat benigna (jinak) atau bersifat maligna (ganas).

     Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvestasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancurn tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi penimbunan periostem tulang yang baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.

     Sel tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.

     Sel tumor paada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas pada umunya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting dengan kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu sel kanker dapat membuat anak sabar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening dan tumbuh kanker baru ditempat lain. Penyusupan sel kanker ke jaringan sehat pada alat tubuh laiinya dapat merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu.

     Adapun siklus tumbuh sel kanker adalah membelah diri, membentuk RNA, berdirenferensi / prolefesi, membentuk DNA baru, duplikasi kromosom sel,duplikasi DNA dari sel normal, menjalani fase mitosis, fase istirahat (pada saat ini sel tidak melakukan pembelahan).

Pasien dengan Tumor Tulang Maligna memerlukan terapi kombinasi pembedahan (surgery), kemoterapi dan radioterapi.
  1. Surgery
          Langkah utama penatalaksana tumor tulang maligna pembedahan karena tumor tulang ini kurang berespon terhadap terapi radiasi dan kemoterapi. Vaiasi penatalaksanaan bedah dapat dilakukan dengan kuret intralesi untuk lesi grade rendah, eksisi radikal, bedah beku hingga amputasi radikal untuk lesi agresif grade tinggi. Lesi besar yang rekuren penatalaksanaan paling tepat adalah amputasi.

   2. Kemoterapi
     
       Kemoterapi, meskipun bukan yang paling utama, namun ini diperlukan jika kanker telah menyebar ke area tubuh lainnya. Tetapi ini menggunakan obat anti kanker (cytoloxic) untuk menhancurkan   sel-sel kanker. Namun kemoterapi dapat memberikan efek samping yang tidak menyenangkan bagi tubuh. Efek samping ini dapat dikontrol dengan pemberian obat.

   3. Radioterapi

       Prinsip radioterapi adalah membunuh sel kanker menggunakan sinar berenergi tinggi. Radioterapi diberikan apabila masih ada residu tumor, baik makro maupun mikroskopik. Radiasi diberikan dengan dosis per fraksi 2,5 Gy per hari dan total 50-55 Gy memberikan hasil bebas tumor.

ITULAH SEDIKIT ARTIKEL TENTANG PATIOFIOLOGI!!!!!!!!!!!! SEMOGA BERMANFAAT..

No comments:

Post a Comment

Friday, 22 January 2016

Patiofisiologi Tumor Tulang

     Kelainan congential, genetic, gender / jenis kelamin, usia, rangsangan fisik berulang, hormon, infeksi, gaya hidup, karsiogenik (bahan kimia, virus, radiasi) dapat menimbulkan tumbuh atau berkembangnya sel tumor. Sel tumor dapt bersifat benigna (jinak) atau bersifat maligna (ganas).

     Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvestasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancurn tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi penimbunan periostem tulang yang baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.

     Sel tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.

     Sel tumor paada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas pada umunya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting dengan kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu sel kanker dapat membuat anak sabar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening dan tumbuh kanker baru ditempat lain. Penyusupan sel kanker ke jaringan sehat pada alat tubuh laiinya dapat merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu.

     Adapun siklus tumbuh sel kanker adalah membelah diri, membentuk RNA, berdirenferensi / prolefesi, membentuk DNA baru, duplikasi kromosom sel,duplikasi DNA dari sel normal, menjalani fase mitosis, fase istirahat (pada saat ini sel tidak melakukan pembelahan).

Pasien dengan Tumor Tulang Maligna memerlukan terapi kombinasi pembedahan (surgery), kemoterapi dan radioterapi.
  1. Surgery
          Langkah utama penatalaksana tumor tulang maligna pembedahan karena tumor tulang ini kurang berespon terhadap terapi radiasi dan kemoterapi. Vaiasi penatalaksanaan bedah dapat dilakukan dengan kuret intralesi untuk lesi grade rendah, eksisi radikal, bedah beku hingga amputasi radikal untuk lesi agresif grade tinggi. Lesi besar yang rekuren penatalaksanaan paling tepat adalah amputasi.

   2. Kemoterapi
     
       Kemoterapi, meskipun bukan yang paling utama, namun ini diperlukan jika kanker telah menyebar ke area tubuh lainnya. Tetapi ini menggunakan obat anti kanker (cytoloxic) untuk menhancurkan   sel-sel kanker. Namun kemoterapi dapat memberikan efek samping yang tidak menyenangkan bagi tubuh. Efek samping ini dapat dikontrol dengan pemberian obat.

   3. Radioterapi

       Prinsip radioterapi adalah membunuh sel kanker menggunakan sinar berenergi tinggi. Radioterapi diberikan apabila masih ada residu tumor, baik makro maupun mikroskopik. Radiasi diberikan dengan dosis per fraksi 2,5 Gy per hari dan total 50-55 Gy memberikan hasil bebas tumor.

ITULAH SEDIKIT ARTIKEL TENTANG PATIOFIOLOGI!!!!!!!!!!!! SEMOGA BERMANFAAT..

No comments:

Post a Comment