Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvestasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancurn tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi penimbunan periostem tulang yang baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif.
Sel tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara operasi.
Sel tumor paada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas pada umunya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting dengan kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu sel kanker dapat membuat anak sabar (metastasis) ke bagian alat tubuh lain yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening dan tumbuh kanker baru ditempat lain. Penyusupan sel kanker ke jaringan sehat pada alat tubuh laiinya dapat merusak alat tubuh tersebut sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu.
Adapun siklus tumbuh sel kanker adalah membelah diri, membentuk RNA, berdirenferensi / prolefesi, membentuk DNA baru, duplikasi kromosom sel,duplikasi DNA dari sel normal, menjalani fase mitosis, fase istirahat (pada saat ini sel tidak melakukan pembelahan).
Pasien dengan Tumor Tulang Maligna memerlukan terapi kombinasi pembedahan (surgery), kemoterapi dan radioterapi.
- Surgery
2. Kemoterapi
Kemoterapi, meskipun bukan yang paling utama, namun ini diperlukan jika kanker telah menyebar ke area tubuh lainnya. Tetapi ini menggunakan obat anti kanker (cytoloxic) untuk menhancurkan sel-sel kanker. Namun kemoterapi dapat memberikan efek samping yang tidak menyenangkan bagi tubuh. Efek samping ini dapat dikontrol dengan pemberian obat.
3. Radioterapi
Prinsip radioterapi adalah membunuh sel kanker menggunakan sinar berenergi tinggi. Radioterapi diberikan apabila masih ada residu tumor, baik makro maupun mikroskopik. Radiasi diberikan dengan dosis per fraksi 2,5 Gy per hari dan total 50-55 Gy memberikan hasil bebas tumor.
ITULAH SEDIKIT ARTIKEL TENTANG PATIOFIOLOGI!!!!!!!!!!!! SEMOGA BERMANFAAT..
No comments:
Post a Comment