ADSENSE

Tuesday, 19 January 2016

Pengertian Reaksi Hospitalisasi

Reaksi Hospitalisasi

adalah reaksi yang bersifat individual dan sangat tergantung pada usia perkembangan anak. Pengalaman sebelumnya terhadap sakit, sistem pendukung yang tersedia dan kemampuan koping yang dimilikinya. Pada umumnya, reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri.

Hospitalisai selama kanak-kanak

  adalah  pengalaman yang memiliki efek yang lama kira-kira satu dari tiga anak pernah mengalami hospitalisai (fortinas dan Warrel,1995). Hospitalisasi menjadi stresor terbesar bagi anak dan keluarganya yang menimbulkan ketidaknyamanan, jika koping yang biasa digunakan tidak mampu mengatasi atau mengendalikan akan berkembang menjadi kritis. Tetapi besarnya efek tergantung masing-masing anak dalam mempersepsikannya.

Respon Hospitalisasi Pada Infant(0-1)

Cemas akibat perpisahan dengan  orang tua ( Separation anxiety) menyebabkan gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih sayang, menyebabkan anak:
  1. Menangis (karena berpisah dengan ibu, dan terpapar pada lingkungan baru dan orang-orang asing)
  2. Marah (anak membutuhkan ibu dan ketika anak meminta ibunya, dan tidak diberikan maka anak akan marah)
  3. Gerakan yang berlebihan (anak memberontak ketika dia merasa tidak nyaman dan cemas karena berada di lingkungan asing)
A. Respon infant akibat perpisahan dibagi tiga tahap:
  1. Tahap protes (fase of protes)
  2. Tahap putus asa (fase of despair)
  3. tahap menolak  (fase dethacement/derial)
B, Kehilangan fungsi dan kontrol:

Hal ini terjadi karena ada persepsi yang salah tentang prosedur dan pengobatan serta aktifitas di rumah sakit, misalnya karena diikat/restrain tangan, kaki yang membuat anak kehilangan mobilitas dan menimbulkan stress pada anak.







C. Gangguan Body Image dan Nyeri
  1. Infan masih ragu tentang persepsi body image
  2. Tetapi dengan berkembangnya kemampuan motorik infant dapat memahami arti dari organ tubuhnya, misalnya sedih/cemas jika trauma atau luka
KONSEP TUMBUH KEMBANG USI INFANT DIKAITKAN DENGAN ATRESIA ESOFAGUS PADA ANAK 

Secara ilmiah, setiap individu hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sejak masa embrio sampai akhir hayatnya mengalami perkembangan. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan anak bervariasi dari satu anak dengan anak lainhya bergantung pada beberapa hal yang mempengaruhinya, sedangkan pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan sangat bergantung pada tahapan perkembangan mana yang sedang dilalui anak pada saat itu.


Terdapat berbagai pandangan teori pertumbuhan dan perkembangan anak:
  1. Teori Perkembangan Psikosekual
  2. Teori Perkembangan Psikososial (Erikson)
  3. Teori Perkembangan kognitif (piaget)


No comments:

Post a Comment

Tuesday, 19 January 2016

Pengertian Reaksi Hospitalisasi

Reaksi Hospitalisasi

adalah reaksi yang bersifat individual dan sangat tergantung pada usia perkembangan anak. Pengalaman sebelumnya terhadap sakit, sistem pendukung yang tersedia dan kemampuan koping yang dimilikinya. Pada umumnya, reaksi anak terhadap sakit adalah kecemasan karena perpisahan, kehilangan, perlukaan tubuh, dan rasa nyeri.

Hospitalisai selama kanak-kanak

  adalah  pengalaman yang memiliki efek yang lama kira-kira satu dari tiga anak pernah mengalami hospitalisai (fortinas dan Warrel,1995). Hospitalisasi menjadi stresor terbesar bagi anak dan keluarganya yang menimbulkan ketidaknyamanan, jika koping yang biasa digunakan tidak mampu mengatasi atau mengendalikan akan berkembang menjadi kritis. Tetapi besarnya efek tergantung masing-masing anak dalam mempersepsikannya.

Respon Hospitalisasi Pada Infant(0-1)

Cemas akibat perpisahan dengan  orang tua ( Separation anxiety) menyebabkan gangguan pembentukan rasa percaya dan kasih sayang, menyebabkan anak:
  1. Menangis (karena berpisah dengan ibu, dan terpapar pada lingkungan baru dan orang-orang asing)
  2. Marah (anak membutuhkan ibu dan ketika anak meminta ibunya, dan tidak diberikan maka anak akan marah)
  3. Gerakan yang berlebihan (anak memberontak ketika dia merasa tidak nyaman dan cemas karena berada di lingkungan asing)
A. Respon infant akibat perpisahan dibagi tiga tahap:
  1. Tahap protes (fase of protes)
  2. Tahap putus asa (fase of despair)
  3. tahap menolak  (fase dethacement/derial)
B, Kehilangan fungsi dan kontrol:

Hal ini terjadi karena ada persepsi yang salah tentang prosedur dan pengobatan serta aktifitas di rumah sakit, misalnya karena diikat/restrain tangan, kaki yang membuat anak kehilangan mobilitas dan menimbulkan stress pada anak.







C. Gangguan Body Image dan Nyeri
  1. Infan masih ragu tentang persepsi body image
  2. Tetapi dengan berkembangnya kemampuan motorik infant dapat memahami arti dari organ tubuhnya, misalnya sedih/cemas jika trauma atau luka
KONSEP TUMBUH KEMBANG USI INFANT DIKAITKAN DENGAN ATRESIA ESOFAGUS PADA ANAK 

Secara ilmiah, setiap individu hidup akan melalui tahapan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu sejak masa embrio sampai akhir hayatnya mengalami perkembangan. Kecepatan pertumbuhan dan perkembangan anak bervariasi dari satu anak dengan anak lainhya bergantung pada beberapa hal yang mempengaruhinya, sedangkan pendekatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan sangat bergantung pada tahapan perkembangan mana yang sedang dilalui anak pada saat itu.


Terdapat berbagai pandangan teori pertumbuhan dan perkembangan anak:
  1. Teori Perkembangan Psikosekual
  2. Teori Perkembangan Psikososial (Erikson)
  3. Teori Perkembangan kognitif (piaget)


No comments:

Post a Comment